Langsung ke konten utama

#2 ABOUT BERSiN


                Hmm, masih bingung mau buat apa di postingan kedua. Tapi daripada bingung, mending posting tentang “Bersin”. Lho, kok bersin? Yah, soalnya fenomena hidung yang satu ini walaupun cukup sepele tapi ternyata cukup menarik juga untuk dibahas (itung-itung buat postingan hehehehe..).  Dan kebetulan juga, saya sedang mengalami bersin-bersin akibat flu. Berikut pembahasannya:
                Kata Paman Wiki, “Bersin adalah keluarnya udara semi otonom yang terjadi dengan keras lewat hidung dan mulut.” Nah, udara ini kecepatannya bisa mencapai 70 m/detik (250 km/jam kalo kata Paman Wiki, tapi pas Saya lihat di blog-blog lain yang udah senior kecepatan bersin itu hanya bisa mencapai 160 km/jam). Dan kira-kira sekitar 40.000 ribu butir-butir air dapat disemburkan oleh bersin dalam sekali bersin. Ukuran diameter satu butir air bisa mencapai 0,5 hingga 5 µm (baca: 5 mikrometer). Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai bersin oleh Paman Wiki:
                “Bersin merupakan reaksi penyesuaian karena ia menyingkir ingus yang mengandung partikel atau gangguan asing dan membersihkan rongga hidung. Saat bersin, lelangit ("palate") lembut dan uvula lendut sementara belakang lidah naik untuk menutup sebagian rute ke mulut agar udara yang disingkirkan dari paru-paru bisa dikeluarkan melalui hidung. Oleh karena penutupan muluh adalah sebagian, sejumlah besar udara ini biasanya juga dikeluarkan melalui mulut” Atau dengan kata lain, bersin adalah upaya pembersihan rongga hidung oleh hidung itu sendiri.
                Ada beberapa informasi menarik seputar bersin yang Saya rangkum dari beberapa sumber. Ini dia:

  • Disaat kita sedang bersin, setidaknya kita menghempaskan lebih dari 100.000 kuman ke udara

    • Bersin yang terlalu keras dapat menyebabkan retaknya tulang iga. Apabila ditahan maka dapat menyebabkan kerusakan pada gendang telinga, selain itu resiko mengalami pecah pembuluh nadi di kepala dan leher mungkin dapat terjadi

      • Ketika bersin maka tubuh akan mengeluarkan 100.000 kuman atau bakteri ke udara. Menurut John Pan, MD, kepala Pusat Pengobatan Integratif di George Washington University Medical Center, bersin yang ditahan akan memaksa bakteri kembali masuk ke dalam rongga hidung dan kanal telinga, sehingga bisa menimbulkan infeksi bagi tubuh kita.


        • Saat bersin, maka akan terjadi stres yang luar biasa pada tubuh, tekanan udara yang cukup penting terletak pada mata.Tekanan tambahan tersebut memang tidak akan membuat mata copot atau keluar (namun dapat saja terjadi). Tekanan itu akan membuat mata merasa tidak nyaman. Sehingga secara refleks seseorang akan menutup matanya saat bersin sebagai bentuk perlindungan. Jadi akan sulit untuk membuka mata saat bersin. 

        • Pada 400 SM jenderal Athena Xenofon memberikan pidato dramatis yang mengimbau anggota-anggota pasukannya untuk mengikutinya menuju kemerdekaan atau mati dalam menghadapi tentara Persia. Ia berbicara selama satu jam berusaha memotivasi pasukannya dan meyakinkan bahwa mereka akan kembali dengan selamat ke Athena, sampai seorang tentaranya menggarisbawahi kesimpulannya dengan sebuah bersin. Karena yakin bahwa bersin ini adalah tanda dari dewata bahwa mereka berkenan atas pasukan Athena, maka tentara-tentara itu memberi hormat kepada Xenofon dan mengikuti perintahnya.

        • Di Hongaria, Slowakia dan Slovenia dan beberapa negara Timur Tengah bersin yang terjadi setelah seseorang membuat pernyataan kadang-kadang ditafsirkan sebagai konfirmasi dari Tuhan bahwa pernyataan itu benar.

        • Di Jepang, ada kepercayaan bahwa bersin adalah tanda bahwa ada orang lain atau seseorang yang berada jauh daripadanya yang membicarakannya atau menjelek-jelekkannya di belakangnya.

        • Ada keyakinan umum di India bahwa orang yang bersin mengingat atau diingat oleh orang yang disayanginya. Kebanyakan orang India menganggap bersin sebagai sesuatu yang sehat. Tidak bisa bersin adalah sesuatu yang harus dikhawatirkan. Psychology Today melaporkan bahwa para pilmuwan India menyebut ketidakmampuan untuk bersin sebagai "asneezia"; orang India telah lama mempunyai kebiasaan untuk menghirup tembakau sebagai cara untuk menimbulkan bersin secara artifisial.

        • Di negara-negara berbahasa Inggris ada kebiasaan untuk setidak-tidaknya satu orang untuk mengatakan "God bless you" (Semoga Tuhan memberkati Anda) (atau hanya "Bless you" - Kiranya Anda diberkati) bila seseorang bersin. Tradisi ini berasal dari Abad Pertengahan, ketika diyakini bahwa ketika seseorang bersin, jantungnya berhenti berdenyut, jiwanya meninggalkan tubuhnya, dan dapat direnggut oleh roh jahat. Kini, kata-kata itu diucapkan hanya sekadar sopan-santun dan biasanya orang yang bersin kemudian menjawab "Terima kasih". Juga ketika Demam Merah pertama kali merebak, orang seringkali mati karena bersin, sehingga orang mulai mengatakan "Semoga Tuhan memberkati Anda", dengan harapan bahwa mereka akan selamat. Dalam bahasa Spanyol, orang mengatakan "Salud", yang juga berarti kesehatan.

        • Dalam budaya Islam yang didasarkan pada berbagai hadis dan ajaran Muhammad . Sebuah contoh dari hal ini adalah hadis riwayat Al-Bukhari dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad pernah berkata:
        "Ketika salah satu dari kita bersin, biarkan dia berkata, "Alhamdulillah" (Segala puji bagi Allah ) , dan membiarkan saudaranya atau pendamping berkata kepadanya, "Yarhamuk Allah" (Semoga Allah merahmati anda) . Jika ia berkata, "Yarhamuk-Allah", kemudian biarkan [hidung itu] berkata, "Allah wa Yahdeekum yuslihu baalakum" (Semoga Allah membimbing Anda dan memperbaiki kondisi Anda)."

        Dari Abu Hurairah radhiyallahu ta’alaa anhu, Rasulullah bersabda,

        “Sungguh Allah mencintai orang yang bersin dan membenci orang yang menguap, maka jika kalian bersin maka pujilah Allah, maka setiap orang yang mendengar pujian itu untuk menjawabnya; adapun menguap, maka itu dari syaitan, maka lawanlah itu sekuat tenagamu. Dan apabila seseorang menguap dan terdengar bunyi: Aaaa, maka syaitan pun tertawa karenanya,” (HR. Bukhari, no. 6223)

        • Pada saat kita bersin, secara refleks maka otot-otot yang ada di muka kita menegang, dan jantung kita akan berhenti berdenyut atau berhenti berdetak untuk sementara. Dan setelah kita selesai masa bersin tersebut, maka jantung kita akan berdetak kembali
        Makanya, memang sudah cocok kalau kita selalu bersyukur sama Allah S.W.T. yang telah memberikan kita nikmat yang berlimpah dan kesehatan. Yang terakhir (meskipun udah telat banget tapi daripada nggak), selamat menjalankan ibadah puasa bagi anda yang menjalankannya!

        Sumber:




        Komentar

        Postingan populer dari blog ini

        Review Novel "Bumi" Karya Tere Liye: Bukan Harry Potter!

        Minggu terakhir bulan Desember 2018, saat Aku mengunjungi rumah salah satu temanku (numpang WiFi-an sih sebenarnya hehe) dia menyodorkan sebuah buku. Itu novel.

        Resolusi Tahun Baru

        Oke, jadi ini adalah artikel pertama setelah sekian lamaaa hiatus.. Tapi kali ini sebelum lompat sana sini.. ada harus dibahas terlebih dulu.. Ehm..

        #1 THE STORY ABOUT BLOG...

                        Dalam rangka menambah nilai praktek, pak guru T.I.K –ku menyuruh murid-murid di kelas membuat sebuah blog. Dalam hati Aku berpikir kalau cuma buat blog sih, bisa. Lagipula Aku kan sudah punya blog. Tapi setelah ku ingat –ingat ternyata Aku lupa nama username dan password G-Mail-ku (Aku bikin blog di Blogger). Yah, begitulah nasib blog pertama yang ku buat. Habis di buat, karena tidak tahu apa yang mau diposting jadinya dibiarkan saja mengendap. Sampai akhirnya jadi blog hantu (kalo rumah yang udah lama tidak di tinggali lagi kan jadi rumah hantu... *duh). Makanya Aku memutuskan untuk membuatnya lagi...                   Ketika Aku membuat blog (blog ini), ada satu hal yang selalu menggangu pikiranku. Yaitu pada pemilihan nama alamat blog. Aku sebenarnya menginginkan nama yang keren-keren. Tapi sayangnya, nama yang sudah ku rencanakan duluan, ternyata udah pada banyak di dunia blog. Jadinya dengan ikhlas Aku bikin yang sesuai namaku saja. Trus, judulnya senga